Selasa, 31 Maret 2020

Model Referensi OSI


Protokol internet pertama kali dirancang pada tahun 1980-an. Akan tetapi di tahun 1990-an dimana internet semakin populer dan host yang semakin banyak, mulai bemunculan protokol yang hanya bisa digunakan oleh kalangan tertentu, atau protokol yang dibuat oleh pabrik tertentu yang belum tentu kompatibel dengan protokol lain dari pabrik yang lain pula. Sehingga pada akhirnya badan International Standart Organization (ISO) membuat standarisasi protokol yang saat ini dikenal dengan protokol model Open System Interconnection atau disingkat OSI. Model OSI ini manjadi referensi dan konsep dasar teori tentang cara kerja sebuah protokol. Dalam perkembangannya TCP/IP digunakan sebagai standart de facto.



OSI Layer

Ketika ISO (International Standart Organization) membuat standarisasi protokol, maka terciptalah sebuah standar model referensi yang berisi cara kerja protokol. Model referensi yang kemudian disebut dengan Open System Interconnection (OSI). Berdasarkan dokumen rekomendasi X.200, standart OSI ini memiliki 7 layer. Tiap layer ini memiliki definisi fungsi yang berbeda.
OSI model, seven layer protocol stack. 28 | Download Scientific ...


Layer 7 : Application Layer
Merupakan layer dimana terjadi interaksi antarmuka end user dengan aplikasi yang bekerja menggunakan fungsionalitas jaringan, melakukan pengaturan bagaimana aplikasi bekerja menggunakan resource jaringan, untuk kemudian memberika pesan ketika terjadi kesalahan. Beberapa service dan protokol yang berada di layer ini misalnya HTTP, FTP, SMTP, dll.

Layer 6 : Presentation Layer     
Layer ini bekerja dengan mentranslasikan format data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi melalui jaringan, ke dalam format yang bisa ditransmisikan oleh jaringan. Pada layer ini juga data akan di-enkripsi atau di-deskripsi.

Layer 5 : Session Layer
Session layer akan mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Di layer ini ada protocol Name Recognition,NFS & SMB.

Layer 4 : Transport Layer
Layer ini akan melakukan pemecahan data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut pada paket-paket data tersebut sehingga dapat disusun kembali  ketika sudah sampai pada sisi tujuan. Selain itu, pada layer ini, akan menentukan protokol yang akan digunakan untuk mentransmisi data, misalkan protokol TCP. Protokol ini akan mengirimkan paket data, sekaligus akan memastikan bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang atau rusak di tengah jalan.

Layer 3 : Network Layer

Network layer akan membuat header untuk paket-paket yang berisi informasi IP, baik IP pengirim data maupun IP tujuan data. Pada kondisi tertentu, layer ini juga akan melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

Layer 2 : Data-link Layer     
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

Layer 1 : Physical Layer
Layer Physcal berkerja dengan mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.


Proses Enkapsulasi dan Deenkapsulasi di OSI Model

OSI protocol suite

Enkapsulasi

Enkapsulasi adalah suatu proses pemecahan paket data menjadi paket yang lebih kecil dengan penamaan yang berbeda sesuai dengan masing-masing layer. Setelah paket dipecah-pecah menjadi potongan yang lebih kecil, maka akan dilakukan proses pembungkusan paket data tersebut. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada layer yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada layer yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Akses ke internal sistem diatur sedemikian rupa melalui seperangkat interface.
Dengan terjadinya proses enkapsulasi, data menjadi memiliki identitas. Proses enkapsulasi dapat dianalogikan seperti proses pengiriman surat, jika sebuah surat dikirim oleh seorang pengirim tanpa adanya identitas yang jelas seperti alamat, amplop dan perangko, maka surat tersebut tidak akan sampai hingga tujuan. Amplop dengan alamat dan perangko sama dengan enkapsulasi pada data.
Proses enkapsulasi ini sendiri hanya terjadi pada perangkat atau komputer pengirim. Dari sisi pengirim maka aliran data yaitu dari atas ke bawah, yaitu dikirim dari layer Application menuju layer Network, namun sebelum sampai di layer Network, data user dari suatu aplikasi akan dikirimkan ke layer Transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol akan menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi. Kemudian dari layer Transport, data yang telah diberi header akan diteruskan ke layer Network. Pada layer ini akan terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi informasi alamat dan tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Selanjutnya data menuju layer Data Link dimana data akan diolah menjadi frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link. Protokol pada layer ini akan menyiapkan data dalam bentuk yang sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu. Layer terakhir yang akan dituju dari sisi pengirim yaitu layer Physical di mana pada layer ini akan mengirimkan data dalam bentuk besaran-besaran listrik/fisik seperti tegangan arus, gelombang radio, maupun cahaya sesuai dengan media yang digunakan.

Proses Enkapsulasi

    • Pertama, informasi dikonversikan menjadi data di layer Application
Proses dimulai dari layer Application, dimana informasi yang diinputkan oleh user dikonversi menjadi data yang akan ditransmisikan melalui network atau jaringan. Secara teknis pengguna komputer berkomunikasi melalui Application Processes Interfaces atau API, API bertugas menghubungkan aplikasi yang digunakan dengan sistem operasi yang berjalan pada komputer. Perlu diketahui bahwa aplikasi browser seperti Google ChromeMozilla Firefox dan Internet Explorer bukanlah bagian dari layer Application tetapi aplikasi browser menggunakan layer Application sebagai interface untuk terkoneksi dengan server tujuannya.
    • Data di format di layer Presentation
Setelah informasi dari user dikonversi menjadi data oleh layer Application, berikutnya data diformat pada layer Presentation menjadi bentuk umum agar bisa dipakai. Layer Presentation menjadikan data yang dikirim nanti bisa dibaca dan diproses pada layer Application yang ada pada komputer tujuan atau penerima.
    • Pengelompokan data oleh layer Session
Setelah data diformat sedemikian rupa, maka tahap berikutnya adalah data ditandai dan dikelompokkan oleh layer Session agar tidak tercampur dengan data lainnya.
    • Pemecahan data menjadi segment oleh layer Transport
Setelah data dikelompokkan, data akan dipecah lagi menjadi bagian-bagian yang disebut segment oleh layer Transport. Tiap segment tersebut nantinya akan diberikan semacam nomor urut, sehingga nanti dapat disusun kembali dengan rapi.
Pada tahap ini, data diatur sedemikian rupa agar tidak sampai hilang tengah dijalan, dengan menggunakan semacam aturan atau protocol, sehingga data yang hilang bisa dikirimkan kembali. Pada layer ini ada dua protokol yang bekerja dalam mengatur bagaimana segment-segment tersebut diproses, kedua protokol tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
    • Segment diubah menjadi packet oleh layer Network
Tiap-tiap Segment yang dibentuk pada layer Transport tadi diubah lagi menjadi packetPacket ini berisikan segment serta alamat penerima dan pengirim. Alamat yang digunakan tersebut sifatnya logis yang dikenal dengan Internet Protocol address atau IP address. Biasanya IP address ini digunakan jika kita ingin mengirimkan data ke komputer yang berbeda jaringan atau tidak berada dalam jaringan LAN yang sama.
Metode yang dilakukan adalah routing, yang mana proses routing ini terjadi pada perangkat yang namanya router dengan menggunakan berbagai macam aturan yang dikenal dengan routing protocol.
    • Packet diubah menjadi Frame oleh layer Data Link
Setelah packet jadi, kemudian packet diubah lagi menjadi frame yang berisikan packet dan alamat fisik atau MAC address pengirim dan penerima oleh layer Data LinkMAC address yang terdapat pada frame ini hanya digunakan untuk komunikasi antara perangkat komputer yang berada pada jaringan LAN yang sama. Alat yang bekerja untuk tugas ini biasanya adalah switch dan bridge.
    • Pengiriman melalui media transmisi kabel atau sinyal wireless
Agar bisa terkirim melalui media seperti kabel ataupun sinyal wirelessdata yang berbentuk frame tadi diubah lagi menjadi bit atau byteBit atau byte dikirim melalui media fisik berupa kode atau sinyal elektrik berupa dua buah keadaan yaitu 0 dan 1. Dimana 0 menandakan kondisi tidak ada aliran atau sinyal listrik sedangkan 1 menandakan adanya aliran atau sinyal listrik. Proses perubahan data yang berbentuk frame menjadi bit masih terjadi pada layer Data Link sedangkan tugas layer Physical adalah untuk mengirim dan menerima bit. Proses kirim dan terima bit biasanya terjadi pada NIC atau Network Interface Card dari perangkat komputer dan perangkat jaringan.

Dekapsulasi

Setelah proses pengiriman data pada komputer pengirim selesai, data tersebut masih belum bisa dimanfaatkan. Karena pada komputer penerima juga masih ada proses penerimaan. Proses penerimaan inilah yang disebut dengan Dekapsulasi.
Dekapsulasi adalah proses pembukaan bungkusan paket yang diterima dari pengirim dan merupakan proses penggabungan kembali pecahan-pecahan paket data menjadi paket data yang utuh.
Seperti halnya proses enkapsulasi yang hanya terjadi pada komputer pengirim, proses dekapsulasi ini juga hanya terjadi pada komputer penerima dan merupakan kebalikan dari proses enkapsulasi. Jika pada proses enkapsulasi tadi dimulai dari layer Application (Layer 7) dan berakhir pada layer Physical (Layer 1), maka proses dekapsulasi ini dimulai dari layer Physical (Layer 1) yang menerima sinyal berupa bit dan berakhir pada layer Application (Layer 7) yang merupakan interface dari aplikasi seperti browser yang digunakan oleh user penerima.
Proses dekapsulasi ini hanya terjadi pada sisi komputer tujuan yang menerima data tersebut. Dari sisi penerima, data akan mengalir dari layer Physical menuju layer Application dimana alirannya yaitu dari bawah ke atas. Sinyal yang diterima pada layer Physical akan diubah ke dalam bentuk data, kemudian protokol akan memeriksa integritasnya. Kemudian dari layer Physical, data akan diteruskan ke layer Data Link, layer Data Link penerima akan membuka kembali header layer Data Link dari pengirim, kemudian menyerahkan datanya ke layer Network. Data yang diberikan ini sebenarnya berupa header dan data untuk layer Network, oleh karena itu layer Network akan membuka header-nya dan menyerahkan datanya ke layer Transport. Kemudian data yang diterima di layer Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, maka paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke layer Application pada penerima. Pada sisi penerima ini maka tugasnya adalah menerima data dari layer di bawahnya, mengolah data sesuai fungsi protokol, melepas header protokol dan meneruskan ke layer berikutnya.

Proses Dekapsulasi

    • Proses pada layer Physical komputer penerima
Melalui NIC, komputer penerima menerima sebuah data dalam bentuk bit atau byteNetwork card yang termasuk bagian dari layer Physical kemudian memprosesnya.
    • Bit lalu diubah menjadi frame pada layer Data Link
Data dalam bentuk bit atau byte tersebut diubah menjadi frame oleh layer Data LinkFrame tersebut segera dicek apakah alamat fisik atau MAC address tujuan yang tertera di dalam frame tersebut sudah sesuai dengan alamat MAC address dari komputer tersebut.
Jika alamat tujuan pada frame tidak sesuai dengan MAC address dari si penerima maka si penerima bisa membuang frame tersebut tanpa harus meneruskan ke proses berikutnya. Dan sebaliknya, jika MAC address sesuai atau memang ditujukan kepada si penerima maka proses selanjutnya adalah melepas bagian-bagian dari frame dan tinggal menyisakan packet.
    • Pelepasan packet menjadi segment oleh layer Network
Alamat yang tertera pada packet tersebut akan dicek oleh sistem yang mengurusi layer Network apakah sudah sesuai atau belum. Jika sudah sesuai, maka akan dilanjutkan ke proses berikutnya yaitu melepaskan bagian-bagian yang berhubungan dengan layer Network, sehingga hanya menyisakan segment atau yang terkait dengan layer Transport saja.
    • Penyatuan kembali segment menjadi data oleh layer Transport
Pada layer Transportsegment akan dicek protokol-protokol apa saja yang dipakai. Setelah itu segment diproses sesuai dengan protokol yang dipakai. Segment-segment yang diterima lalu disatukan kembali sesuai dengan urutannya sehingga menjadi sebuah informasi data yang utuh seperti pada awal proses enkapsulasi.
    • Layer Session mengatur sesi selama proses transfer
Layer Session kemudian bertugas mengatur sesi selama proses transfer terjadi sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan kesalahan.
    • Layer Presentation mengecek data hasil transfer
Data yang ada kemudian dicek formatnya oleh bagian yang terkait dengan layer Presentation pada OSI layer. Tujuannya adalah agar layer Application dari komputer penerima dapat memahami isi dari data tersebut.
    • Layer Application menyediakan data kepada aplikasi yang tepat
Setelah itu proses yang terakhir adalah layer Application lalu menyediakan data tersebut kepada aplikasi yang pas dan tepat untuk memproses data tersebut agar bisa sampai atau diterima oleh user.



Referensi : 

Rabu, 25 Maret 2020

MACAM MACAM PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER



PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER
PENGERTIAN
            Dua komputer atau lebih dapat saling terhubung dan berbagai sumber data dikarenakan adanya perangkat jaringan yang menjembatani kedua komputer tersebut. Perangkat keras jaringan komputer merupakan perangkat yang digunakan untuk mencapai tujuan dari fungsi jaringan komputer itu sendiri, seperti berbagi sumber daya, berkomunikasi dan lain sebagainya.
MACAM MACAM PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER
1.      ROUTER
Hasil gambar untuk Router
            Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (layer network) dalam standard lapisan OSI (Open Systems Interconnection).
            Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch dimana Switch hanya menghuungkan device dalam satu Local Area Network (LAN).
            Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah diibaratkan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat tertentu dimana alamat ini dalam suatu LAN disebut sebagai IP Address.
            Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.
            Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork  untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya.
            Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
            Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server.
            Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
            Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
            Untuk menjalankan fungsi tersebut router menggunakan tabel yang disebut dengan tabel routing (routing table). Tabel routing juga berisi informasi bagaimana cara router tersebut mencapai suatu network. Tabel routing sangat penting karena digunakan router sebagai pedoman untuk mengirimkan setiap paket data yang diterima.
            Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain (sesuai dengan data pada tabel routing) maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network atau tidak terdapat pada tabel routing maka router akan menghalangi atau tidak akan meneruskan paket-paket tersebut keluar.
Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:

            Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router. Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network kelas C yaitu 192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address masih menggunakan kelas C yaitu : 192.155.2.0
            Pada tabel routing diatur agar komputer – komputer A,B,C bisa berkomunikasi dengan komputer D,E,F yang berada pada jaringan yang berbeda lewat interface Router port 1 dan port 2 ( nantinya disebut dengan istilah gateway), maka :
·         Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data tersebut ke network lain.
·         Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan paket data ke network lain.
·         Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan menruskan paket data tersebut ke komputer B.

2.      MODEM
Hasil gambar untuk Modem
            Sebenarnya modem sendiri merupakan singkatan dari Modulator Demodulator yang memiliki arti, Modulator ( Pengubah signal informasi ke signal pembawa ) dan Demodulator ( Pemisah antara signal informasi ke signal pembawa ). Dengan demikian modem dapat diartikan sebagai sebuah perangkat komunikasi dua arah yang digunakan untuk untuk mengubah signal informasi kedalam bentuk signal pembawa (carrier) dan kemudian memisahkannya.
            Perangkat yang satu ini mampu untuk mengubah data digital menjadi data analog dan sebaliknya. Komputer hanya dapat memproses data dalam bentuk digital, sedangkan telephone dan radio hanya dapat menerima signal analog. Dengan adanya modem maka perangkat komputer akan dapat berkomunikasi dengan perangkat telephone dan radio.
            Pada umumnya modem digunakan untuk menghubungkan jaringan jarak jauh, seperti jaringan WAN, dan Internet. Dengan adanya perangkat ini akses internet menjadi lebih mudah dengan kualitas koneksi yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan gelombang radio.

Fungsi Modem
            Secara garis besar fungsi modem adalah sebagai pengubah signal analog menjadi signal digital dan sebaliknya dan sebagai alat komunikasi dua arah. Dibawah ini beberapa fungsi model yang lainnya.

Alat yang digunakan untuk mengubah signal digital menjadi analog dan sebaliknya.
·         Sebagai alat penghubung jaringan komputer jarak jauh.
·         Alat yang digunakan untuk modulasi dan demodulasi.
·         Sebagai alat pengompres data yang akan dikirimkan dalam bentuk signal.
·         Sebagai alat pemeriksa komunikasi dan paket data.

3.      BRIDGE
Hasil gambar untuk Perangkat Bridge
            Bridge adalah alat yang mampu menghubungkan jaringan komputer LAN yang berbeda. Bridge memungkinkan sekali untuk dilakukannya koneksi jaringan komputer semisal Ethernet dengan fast Ethernet, ataupun segala tipe jaringan yang serupa maupun sama namun dalam wilayah LAN yang berbeda. Itulah sedikit pengertian bridge.
            Alat ini, bridge, melakukan pekerjaannya di dalam data link layer model OSI (Open System Interconnection). Oleh sebab itu, bridge sangat dimungkinkan untuk bisa menyambungkan jaringan komputer yang menggunakan transmission mode atau medium access control yang tidak sama atau berbeda-beda.
            Selain itu, bridge juga merupakan alat yang dapat mempelajari alamat link yang dimiliki oleh setiap perangkat yang terkoneksi dengannya. Bahkan mengatur alur frame berdasarkan alamat-alamat yang dimiliki. Setelah mengetahui sepintas tentang bridge, Anda akan mencoba mengenal pengertian bridge dan fungsinya.

Fungsi Bridge




            Pengertian dan fungsi bridge tentu saja saling menyangkut satu sama lain. Maksudnya, fungsi dari bridge sudah pasti ditentukan oleh definisi tentang bridge itu sendiri. Sehingga tanpa menggali pemahaman yang terlalu dalam Anda sudah dapat mengerti mengenai fungsi bridge yang sebenarnya.
            Bridge memiliki beberapa fungsi yang jelas memudahkan koneksi komputer berbeda LAN dengan jumlah yang cukup banyak. Tanpa menggunakan bridge mustahil komputer yang berbeda LAN tersebut dapat saling terhubung atau terkoneksi. Berikut ada beberapa fungsi bridge yang dapat Anda jadikan referensi.
·         Menghubungkan dua buah jaringan komputer LAN yang sejenis sehingga mempunyai jaringan LAN yang lebih berkapasitas besar melalui ketentuan LAN yang dikonfigurasi sebelumnya tanpa bridge.
·         Mengoneksikan beberapa jaringan komputer yang terpisah, baik itu dari tipe jaringan yang sama maupun yang berbeda-beda.
·         Bisa juga berfungsi sebagai router pada jaringan komputer yang terbilang luas, pada bagian ini sering dinamakan dengan istilah ‘bridge router’.
·         Mengcopy atau menyalin frame data dari sebuah jaringan ke jaringan yang lain, dengan alasan jaringan tersebut tetap terhubung.

            Sedikit daripada pengertian dan fungsi bridge yang tertera di atas masih sebagian. Pada kenyataannya, bridge masih mempunyai fungsi yang lebih beragam. Seperti diantaranya tugas bridge yang memetakan alamat Ethernet dari satu titik atau node yang dimiliki oleh masing-masing komputer, dan hanya dapat melintasi bridge bagi lalu lintas yang diperlukan.

4.      HUB
Hasil gambar untuk Hub
            Hub merupakan salah satu perangkat jaringan yang bertugas mengubah sinyal transmisi jaringan, dimana hal tersebut dimaksudkan agar kedua komputer atau lebih dapat saling terhubung.
            Umumnya, perangkat hub memiliki banyak port ethernet yang tentunya berfungsi untuk menghubungkan suatu perangkat ke perangkat lain. Terhubungnya perangkat dengan port hub, maka artinya semua perangkat akan disambungkan pada jaringan LAN. Setelah itu barulah setiap perangkat bisa melakukan pertukaran data satu sama lain dengan sangat mudah.
            Sekilas cara kerja Hub mirip dengan switch. Hanya saja jika switch akan membagikan data ke port spesifik yang memang menjadi tujuannya. Sementara hub akan membagikan data ke seluruh perangkat yang terkoneksi dengan port tersebut. Sehingga perangkat yang terhubung dengan hub dapat mengakses berkas yang sama dengan perangkat lainnya (yang masih berada satu lingkup dengan jaringan).

Fungsi Hub
            Hub memiliki fungsi agar suatu perangkat dapat saling terhubung satu sama lain dan sekaligus juga dapat berbagi mengenai berbagai macam informasi seperti dokumen dan file lainnya. Dengan demikian, komputer yang terhubung dengan hub bisa saling bertukar data. Biasanya hub ini menggunakan sistem jaringan LAN  kecil yang hanya memiliki kompleksitas jaringan yang tidak terlalu tinggi. Secara umum, hub dibedakan menjadi 3 jenis, antara lain;
·         Passive hub, adalah hub yang mempunyai kemampuan untuk menerima dan mengirimkan data dari satu perangkat ke perangkat lain yang terhubung dengan hub
·         Active hub, adalah hub yang menerima data dari perangkat yang terhubung dengan hub ini. Lalu kemudian mampu untuk memperkuat keamanan data sebelum dikirimkan ke perangkat lain yang terhubung pada hub tersebut
·         Intelligent hub, yakni adalah hub yang dilengkapi dengan fungsi-fungsi tambahan yang berguna, sehingga dengan itu dapat melakukan pengaturan dan pemeriksaan terhadap arus pergerakan data yang terjadi pada hub tersebut.

Cara Kerja Hub
        Hub sebenarnya bekerja dengan menerima data dari perangkat yang terhubung, dan dapat mengirimkannya ke perangkat lain yang juga terhubung dengan port hub bersangkutan. Namun sayangnya, Hub tidak dilengkapi dengan fitur pemilihan pengiriman, sehingga perangkat ini tidak bisa mengetahui tujuan pengiriman data. Oleh sebab itu, hub akan mengirimkan data secara otomatis ke semua perangkat yang terhubung dengan hub.
        Tidak dapat memilih tujuan pengiriman data rupanya membuat Hub dirasa tidak begitu efisien jikalau digunakan untuk mengirimkan data secara pribadi. Hal ini dikarenakan hub sendiri secara otomatis akan mengirimkan data ke semua port secara bersamaan, sehingga artinya akan membuat penggunaan bandwidth jaringan meningkat. Maka tidak heran apabila kita menggunakan hub kerap kali koneksi komputer akan menjadi lambat.
5.      SWITCH
Hasil gambar untuk perangkat switch
            Pengertian Switch adalah sebuah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dalam sebuah jaringan ( concentrator ). Berbeda dengan Hub, Switch memiliki cara kerja yang lebih terarah, pertukaran data pada perangkat ini baik itu pada saat menerima, memproses dan mengirim data, langsung pada alamat yang dituju. Switch mampu mendeteksi tujuan data akan dikirim sehingga mampu mencegah terjadinya collision pada pengiriman data.
            Selain itu, switch tidak hanya digunakan untuk membagi sinyal tetapi juga memfilter paket data kemudian meneruskannya ke jaringan yang dituju.

Fungsi Switch
Secara garis besar fungsi Switch adalah sebagai concentrator pada jaringan komputer dengan topologi Star, akan tetapi sebenarnya switch sendiri memiliki fungsi utama yang jauh lebih komplek dari sekedar concentrator, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Address Learning
Switch memiliki kemampuan untuk mencatat alamat MAC Address dari perangkat jaringan yang terhubung dengan dirinya. Ketika data yang dikirim diterima oleh Switch, dia akan mencatat alamat MAC Address pengirim dan kemudian mempelajari kemana data tersebut akan diteruskan.
2.      Meneruskan / Menyaring Data Frame
Selain memiliki kemampuan untuk mencatat alamat MAC address dari perangkat – perangkat komputer yang terhubung dengan dirinya, Switch juga mampu menyaring dan meneruskan paket data yang diterima ke alamat yang menjadi tujuan, ke alamat MAC address mana dan port berapa. Dengan kemampuan seperti ini maka data yang dikirim tidak akan mengalami tabrakan.
3.      Looping Avoidance
Fungsi Switch yang satu ini bermanfaat ketika sebuah data yang diterima tidak dikenali tujuannya, hal ini biasanya disebabkan oleh kesalahan pada saat mengkoneksikan kabel pada port – port Switch. Sehingga terjadi looping ( data hanya berputar – putar pada port – port Switch. Hal ini dapat sobat cegah dengan memblok atau menutup salah satu port yang terkoneksi ke parangkat lainnya. Sehingga data yang diterima dapat diteruskan ke alamat tujuan.

Cara Kerja Switch
            Secara garis besar Switch memiliki cara kerja sama dengan HUB, hanya saja perangkat yang satu ini memiliki kemampuan lebih dibandingkan hub, maka tidak heran apabila harga Switch lebih mahal dari pada harga Hub. Cara kerja Switch yaitu perangkat ini akan menerima data dari perangkat lain yang terhubung dengan dirinya. Kemudian Switch akan melihat dan mencocokan alamat MAC Address tujuan dengan data tabel yang dimilikinya.
            Kemudian Switch akan menciptakan sebuah koneksi logika dengan port yang terhubung ke perangkat tujuan. Sehingga data yang dikirim hanya diarahkan pada port yang dituju dan port yang lain tidak dapat menerima data tersebut. Hal ini berdapak pada pengurangan terjadinya tabrakan data pada jaringan yang menggunakan Switch sebagai concentrator.

6.      REPEATER
Hasil gambar untuk perangkat repeater
Pengertian Repeater
            Repeater adalah sebuah perangkat jaringan yang digunakan untuk menguatkan signal data dan memperluas jangkauan signal. Repeater juga dapat diartikan sebagai perangkat yang digunakan untuk menerima signal data dan kemudian mengirimkan kembali signal data yang diterima dengan daya yang lebih tinggi. Perangkat ini banyak digunakan pada sistem jaringan yang memiliki jangkauan yang cukup luas dan cukup jauh. Dengan adanya perangkat Repeater kualitas data yang dikirim dari satu node akan sama dengan kualitas data yang diterima pada node yang lainnya.
            Perangkat ini ada beberapa jenis dan tentunya digunakan sesuai dengan kebutuhan, seperti Repeater radio digunaan untuk menguatkan signal wifi yang dipancarkan oleh perangkat akses point. Ada juga Repeater untuk kabel yang digunakan untuk menguatkan signal data yang ditransmisikan dengan menggunakan kabel jaringan.

Fungsi Repeater
            Seperti pembahasan diatas fungsi Repeater adalah sebagai penguat signal data baik itu. Perangkat ini telah disetting untuk dapat menerima signal data dan kemudian memancarkan kembali signal data tersebut dengan kualitas yang lebih tinggi.

Cara Kerja Repeater
            Cara kerja Repeater pada dasarnya adalah menerima data dan kemudian memancarkannya kembali, didalam perangkat ini telah terdapat dua jenis komponent yang digunakan untuk menerima data dan komponen yang satunya digunakan untuk mengirim data. Akan tetapi sebelum signal data tadi dikirim frekuensi data akan dirubah terlebih dahulu oleh Repeater sehingga frekuensinya menjadi lebih besar.
            Sistem yang digunakan oleh Repeater untuk meningkatkan frekuensi data ada dua macam yaitu sistem analog dan sistem digital. Pada sistem analog, data yang dikirim oleh repeater memiliki kualitas berbanding lurus dengan konsumsi daya listrik. Sedangkan pada sistem digital data yang diterima akan akan diperbaiki kualitasnya sebelum data tersebut dikirim kembali.
            Itulah ulasan mengenai pengertian Repeater lengkap dengan fungsi dan cara kerja Repeater. Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat untuk sobat komputer dimanapun berada. Sampai jumpa lagi pada topik ulasan teknologi dan komputer berikutnya.

7.      ACCESS POINT
Hasil gambar untuk perangkat access point
            Access point adalah sebuah perangkat dalam jaringan komputer yang dapat menciptakan jaringan lokal nirkabel atau WLAN (Wireless Local Area Network). Access point akan dihubungkan dengan router atau hub atau switch melalui kabel Ethernet dan memancarkan sinyal wifi di area tertentu. Untuk dapat terhubung dengan jaringan lokal yang telah dikonfigurasikan tersebut, perangkat harus melalui access point.
            Access point terdiri dari antenna dan transceiver, dan bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima sinyal dari dan untuk client server. Access point tidak dapat mengatur aliran data seperti router, access point hanya akan menyambungkan atau tidak menyambungkan suatu perangkat yang mencoba untuk terhubung dengan jaringan, berdasarkan benar atau tidaknya password yang diberikan pengguna perangkat.
            Misalkan anda ingin menyediakan akses wifi di ruang kerja atau kamar anda, namun router yang anda miliki di rumah tidak menjangkau area tersebut, maka anda bisa memasang access point. Dengan access point, jumlah perangkat yang terhubung dengan jaringan akan jauh lebih banyak. Namun anda juga tetap dapat membatasi siapa yang dapat terhubung, sebab pengguna harus mengetahui password yang diminta access point untuk dapat masuk ke jaringan lokal anda.

Fungsi Access point
            Access point berfungsi untuk mengizinkan atau menolak perangkat yang memiliki akses wifi (misalnya laptop, PDA, smartphoe, dkk) untuk terhubung dengan jaringan lokal yang sama. Secara lebih rinci, access point memiliki fungsi sebagai berikut:
·         Untuk memancarkan atau mengirimkan sinyal koneksi data dan internet melalui gelombang radio. Semakin baik kekuatan sinyal access point, maka area jangkauannya pun akan semakin luas. Ukuran sinyal biasanya di tuliskan dalam satuan dBm atau mW.
·         Sebagai Hub, access point akan menghubungkan jaringan lokal yang menggunakan kabel dengan jaringan nirkabel atau wireless.
·         Untuk mengatur agar access point berfungsi sebagai DHCP (Dynamicc Host Configuration Protocol) Server. Dengan demikian, secara otomatis access point akan dapat memberikan IP Adrees untuk setiap perangkat yang terhubung.
·         Untuk mengatur akses yang didapatkan suatu perangkat. Akses tersebut diatur berdasarkan MAC Address (Media Access Control) yang merupakan identifikasi unik yang dimiliki oleh network card perangkat.
·         Untuk menerapkan fitur keamanan Wired Equivalent Privacy atau WEP dan Wi-Fi Protected Access atau WAP. WEP atau yang sering disebut Shared Key Autenthication, merupakan metoda pengamanan jaringan nirkabel (wireless) dengan otentifikasi kecocokan kunci yang di berikan client pada access point. Sedangkan WAP merupakan metoda keamanan yang dibuat untuk melengkapi metoda WEP dengan menambahkan decryption.

Cara Kerja Access point
            Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa access point merupakan gerbang penghubung perangkat nirkable deng jaringan lokal. Access point bekerja dengan menyediakan koneksi antara jalur data sinyal RF yang dibentuk oleh wifi dengan jalur data elektrik yang dibentuk oleh kabel Ethernet. Selain itu, access point juga melakukan pengontrollan akses, enkripsi data, toleransi kesalahan, serta manajemen jaringan.
            Ketika terdapat perangkat client yang mencoba mengakses jaringan melalui access point, access point akan menentukan untuk mengijinkan atau tidak mengijinkan perangkat tersebut untuk terhubung dengan jaringan. Untuk melakukan ini, access point akan menjalankan fitur kontrol pengaksesan yang dimilikinys. Kemudian fitur keamanan access point akan bekerja.
            Access point akan mengenkripsi sandi, memeriksa kecocokan sandi pada access point dengan sandi yang diberikan perangkat. Perangkat tersebut akan diijinkan terhubung dengan jaringan jika sandi yang diberikan cocok.
            Selanjutnya access point akan berfungsi sebagai DHCP yang memberikan alamat IP untuk perangkat tersebut. Misalkan anda mencoba mengakses internet melalui jaringan wireless di sebuah café, maka sirkuit jaringan nirkabel pada perangkat mobile anda akan mengkoneksikan diri dengan access point pada café tersebut.
            Setelah terkoneksi dengan access point, jendela peramban (browser) yang kita buka akan menampilkan laman berisi permintaan untuk memasukkan kata sandi agar anda bisa terhubung dengan jaringan.
            Jika kata sandi yang anda masukkan tepat, access point akan mengijinkan anda untuk terhubung dengan jaringan. Access point akan memberikan alamat IP kepada perangkat anda sehinga perangkat dapat berkomunikasi dengan perangkat lain dalam jaringan lokal.

DAFTAR PUSTAKA